F.C. Internazionale Milano
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
![]() | ||||
Nama lengkap | Football Club Internazionale Milano S.p.A. | |||
---|---|---|---|---|
Julukan | I Nerazzurri (Si Biru Hitam) La Beneamata (Sang Kekasih) Il Biscione (Si Ular Besar) Il Serpente (Si Ular) Baüscia (Si Angkuh) | |||
Didirikan | 9 Maret 1908 | |||
Stadion | Giuseppe Meazza, Milan (Kapasitas: 80.018 [1]) | |||
Pemilik | International Sports Capital (HK) Ltd. (70.0%) Internazionale Holding S.r.l.(29.5%) | |||
Presiden | ![]() | |||
Pelatih | ![]() | |||
Liga | Serie A | |||
2013–14 | ke-5, Serie A | |||
Situs web | Situs web resmi klub | |||
![]() |
F.C. Internazionale Milano,[2] sering disebut sebagai Internazionale (diucapkan [internatt͡sjoˈnaːle]) atau hanya Inter, dan bahasa sehari-hari dikenal sebagai Inter Milan di luar Italia,[3] adalah sebuah klub sepak bola profesional asal Italia yang saat ini bermain di Serie A Liga Italia. Inter Milan mempunyai julukan sebagai il Nerazzurri (si biru hitam), il Biscone (si ular besar), dan juga La Beneamata (yang tersayang). Klub bermain di Serie A (divisi pertama) sejak tahun 1908, dan pendukung Internazionale disebut Interisti.
Dari tahun 2006 hingga tahun 2010 adalah tahun pencapaian terbaik kedua bagi Inter sepanjang sejarah sejak berdiri. Dalam kurun waktu tersebut mereka sukses memperoleh lima gelar yaitu Serie A, Coppa Italia, Liga Champions UEFA,Piala Super Italia, dan Piala Dunia Antarklub FIFA.[4]
Musim 2009-10 adalah musim terbaik dalam sejarah klub. Di bawah asuhan Manajer José Mourinho,[5] klub berhasil menjadi juara Liga Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions UEFA, sehingga Inter mencatatkan diri sebagai klub Italia pertama yang berhasil mendapatkan tiga gelar (treble) dalam satu musim.[6] Pencapaian ini juga menjadikan Inter sebagai klub ke-6 di Eropa setelah Glasgow Celtic, Ajax Amsterdam, PSV Eindhoven, Manchester United dan Barcelona yang berhasil memperoleh gelar treble.[7]
Inter bermain di stadion Giuseppe Meazza dan berlatih di Angelo Moratti Sports Center (dikenal juga sebagai La Pinetina) sebuah fasilitas latihan di Appiano Gentile. Klub ini adalah klub satu kota (rival) dengan A.C. Milan, dan pertandingan antara mereka terkenal dengan nama Derby della Madonnina.[8][9]
Daftar isi
[sembunyikan]Sejarah
Pendirian dan tahun awal
Klub ini didirikan pada 9 Maret 1908[10] yang merupakan perpecahan dari Klub Kriket dan Sepakbola Milan, yang sekarang lebih dikenal dengan nama AC Milan. Sebuah kelompok yang terdiri dari orang-orang Italia dan Swiss (Giorgio Muggiani, seorang pelukis yang juga merancang logo klub, Bossard, Lana, Bertoloni, De Olma, Enrico Hintermann, Arturo Hintermann, Carlo Hintermann, Pietro Dell'Oro, Hugo dan Hans Rietmann, Voelkel, Maner , Wipf, dan Carlo Arduss) yang tidak terlalu suka akan dominasi orang-orang Inggris dan Italia di AC Milan memutuskan untuk memisahkan diri dari AC Milan. Nama Internazionale diambil dari keinginan pendiri-pendirinya untuk membuat satu klub yang terdiri dari banyak pemain internasional.[10]
|
|
Inter berhasil menjadi juara liga pertamanya pada tahun 1910 dan yang kedua pada tahun 1920.[10] Kapten dan Pelatih yang membawa Inter meraih Scudetto pertama adalahVirgilio Fossati[11], yang tewas dalam Perang Dunia I.
Setelah tahun awal
Pada tahun 1921, Inter termasuk salah satu tim yang keluar dari FIGC dan mengikuti liga yang dibentuk oleh CCI (Confederazione Calcistica Italiana).[12] CCI merupakan organisasi tandingan FIGC (Federazione Italiana Giuoco Calcio) yang dibentuk oleh tim-tim yang meminta rencana pengurangan anggota Serie A dan perbedaan pendapat antara klub besar dan kecil mengenai struktur liga nasional di Italia.[13] Inter berada dalam grup B dalam liga tersebut. Setelah hanya mampu mengumpulkan 11 angka, Inter berada di posisi terbawah klasemen akhir.[14] Inter memenangkan dua playoff dan menghindari degradasi. Hanya bertahan satu musim akhirnya CCI bubar karena akhirnya dicapai persetujuan dengan FIGC melalui petisi yang dilayangkan oleh Direktur harian La Gazzetta dello Sport yakni Emilio Colombo[15] dan dikenal dengan petisi Compromesso Colombo. Tim-tim yang tidak terdegradasi kembali bergabung dengan FIGC.[16][17]
Selama era fasisme Inter berganti nama menjadi Società Sportiva Ambrosiana setelah bergabung dengan Unione Sportiva Milanesepada tahun 1928.[18] Bahkan setahun kemudian presiden klub terpilih Oreste Simonotti mempatenkan nama Inter menjadi AS Ambrosiana pada tahun 1929, untuk menyesuaikan diri dengan kepemimpinan Benito Mussolini, dan pada akhirnya pada tahun 1931, presiden baru Inter Ferdinando Pozzani mengubahnya lagi menjadi AS Ambrosiana-Inter. Walaupun demikian, Inter masih tetap bisa memenangkan trofi ketiga mereka pada tahun 1930 dan setelah itu mereka mendapatkan trofi keempat pada tahun 1938.
Inter pertama kali memenangkan Coppa Italia (Piala Italia) pada tahun 1939[19][20] yang saat itu dipimpin oleh Giuseppe Meazza, dan satu tahun kemudian mereka memenangkan trofi liga kelima mereka,[21] meskipun Meazza mengalami cedera. Sejak tahun 1942 sampai sekarang, nama Ambrosiana-Inter tidak pernah dipakai lagi dan mereka memakai nama asli mereka, Internazionale Milano.
Grande Inter
Setelah Perang Dunia II, Inter memenangi gelar Serie A lagi pada tahun 1953 dan yang ketujuh pada tahun 1954. Setelah memenangi beberapa trofi ini, Inter memasuki masa keemasan mereka yang disebut La Grande Inter. Selama masa keemasan mereka, di bawah asuhan Pelatih Helenio Herrera,[22] Inter memenangkan tiga trofi pada tahun 1963, 1965, dan 1966. Pada waktu ini, Inter juga terkenal dengan kemenangan Piala Eropa dua kali berturut-turut. Pada tahun 1964, Inter memenangkan trofi Liga Champions UEFA mereka pertama[23] setelah mengalahkan Real Madrid.[24] Musim selanjutnya, bermain di stadion mereka sendiri, Inter memenangkan trofi Eropauntuk kedua kalinya setelah mengalahkan klub dari Portugal, Benfica.[25]
Setelah masa keemasan pada tahun 1960, Inter berhasil untuk memenangkan gelar mereka kesebelas kalinya pada tahun 1971 dan kedua belas kalinya pada tahun 1980. Inter juga memenangi dua trofi Coppa Italia pada tahun 1978 dan 1982. Inter berhasil meraih gelarscudetto mereka yang ke tigabelas kali pada tahun 1989 dan membutuhkan waktu yang sangat panjang hingga 17 tahun hingga mereka dapat memenanginya lagi pada tahun 2006, tetapi melalui cara yang lain dari biasa atau yang mereka sebut dengan "Scudetto of Honesty" (juara dari kejujuran), karena mereka tidak terbukti bersalah dalam skandalCalciopoli yang ikut menyeret beberapa klub besar Italia yang terbukti bersalah dan mendapat penalti pengurangan poin juga pencopotan gelar bagi juara sebelumnya.[26][27]Baru pada tahun selanjutnya atau 2007 Inter berhasil menjadi juara bertahan, sekaligus menorehkan rekor dengan 17 kemenangan beruntun di kompetisi lokal.
Era saat ini
cadangan: Stanković (68' → Chivu),Muntari (79' → Pandev),Materazzi(92' → Milito), Toldo,Cordoba, Balotelli, Mariga
Pelatih: José Mourinho
|
Inter kembali menjadi juara pada tahun 2008, 2009 dan 2010. Inter juga adalah satu-satunya tim yang belum pernah terdegradasi terhitung dari sejak Serie A bergulir, karena itu di dalam lagu kebangsaan nya yang berjudul C'e solo l'Inter (hanya ada Inter satu-satunya) disebutkan bahwa Inter mempunyai gen Serie A dan tidak mengenal Seri lainnya.
Pada musim 2009-10 Inter menyamai rekor Juventus dan Torino dengan memenangi gelar Juara Serie A selama 5 Musim secara beruntun.
Internazionale sudah memenangi Piala UEFA tiga kali. Pertama di musim 1990-91 dengan mengalahkan sesama klub Italia, AS Roma pada pertandingan final. Di musim 1993-94, Inter meraih gelar Piala UEFA kedua dengan mengalahkan klub Austria, SV Casino Salzburg. Piala UEFA untuk ketiga kalinya, Inter mengalahkan SS Lazio dalam pertandingan final yang berlangsung di Stadion Parc des Princes, Paris.
Inter baru memenangi lagi Liga Champions untuk yang ketiga kalinya pada musim 2009-10 dengan mengalahkan klub asal Jerman, Bayern München di Final, setelah sebelumnya pada babak semifinal secara mengejutkan berhasil mengalahkan klub asal Spanyol, Barcelona yang saat itu sangat diunggulkan karena pada musim kompetisi 2008-09 meraih 6 gelar di berbagai kompetisi.
Inter menjadi tim asal Italia pertama yang meraih treble winners setelah memenangi semua kompetisi pada musim 2009-10 diantaranya ScudettoLiga Italia, Piala Italia, dan Liga Champions.
Pada 15 Oktober 2013, Erick Thohir, Rosan Roeslani dan Handy Soetedjo semua dari Indonesia telah menandatangani kesepakatan untuk menyalip 70 persen saham Inter Milan dengan nilai akuisisi $501 juta. Erick Thohir juga telah membagikan di D.C. United dan Persib Bandung.[28]
Warna dan Lambang
Kostum S.S. Ambrosiana |
Lambang klub adalah huruf FCIM di dalam sebuah lingkaran, yang didesain pada tahun 1908, pelukis yang mendesain logo klub yang bertahan hingga sekarang ini adalah Giorgio Muggiani yang juga merupakan salah seorang yang menggagas terbentuknya Inter.
Inter identik dengan warna hitam biru. Warna hitam mewakili gelapnya malam dan biru mengambarkan langit. Sempat terjadi perubahan saat Inter digabungkan dengan Unione Sportiva Milanese pada tahun 1928, yaitu kostum mereka berganti putih dengan tanda palang merah di bagian dada, namun setelah Perang Dunia II usai, Inter kembali ke warna awal mereka.
Stadion
Stadion tim saat ini adalah Stadion Giuseppe Meazza yang terletak di distrik San Siro di kota Milan, berkapasitas 85.000 orang. Stadion yang juga dikenal dengan nama San Siro ini memiliki nama asli Nuovo stadio Calcistico San Siro yang dibangun mulai tanggal 1 Agustus 1925 hingga 15 September 1926 oleh Piero Pirelli yang saat itu menjabat sebagai Presiden AC Milan dengan dana sekitar 5 juta lira.[29]. Stadion ini dibuka secara resmi pada tanggal 19 september 1926 dengan pertandingan derby antara AC Milan melawan Inter Milan, yang dimenangkan oleh Inter Milan dengan skor 6 - 3.[29]
Stadion ini digunakan bersama dengan AC Milan, klub besar lain di Milan. Pada awalnya Stadion ini adalah Stadion kandang bagi AC Milan, hingga pada tahun 1935 AC Milan mengalami kebangkrutan dan harus menjual stadion tersebut pada Pemerintah kota Milan. Inter Milan kemudian menyewa Stadion ini dari Pemerintah kota Milan pada tahun 1947, sejak saat itu stadion ini digunakan sebagai kandang bagi Inter Milan dan AC Milan. Jauh sebelum menggunakan Stadion Giuseppe Meazza, Inter selalu menggunakan Stadion Arena.
Nama Giuseppe Meazza dipilih sebagai nama Stadion pada tahun 1980 untuk menghormati pemain sepak bola legendaris yang membawa Italia menjuarai Piala Dunia 1934 dan 1938, sekaligus mantan pemain Inter dan Milan. Suporter AC Milan lebih suka menggunakan nama "San Siro" untuk menyebut nama stadion ini, karena Giuseppe Meazza lebih identik sebagai ikon Inter Milan walaupun pernah bermain untuk AC Milan.
Saat ini Stadion Giuseppe Meazza dinilai oleh UEFA termasuk dalam 23 stadion di Eropa yg memiliki rating bintang 5.[30]
Statistik klub dan rekor
Inter menjadi satu-satunya klub di Serie A yang belum pernah turun ke Serie B,[31] setelah klub Juventus harus turun ke Serie B pada musim 2006-07 terkait dengan kasusCalciopoli atau pengaturan skor pertandingan.
Pada musim 2009-10 Inter menyamai rekor Juventus dan Torino dengan memenangi gelar Juara Serie A selama 5 Musim secara beruntun.[32]
Pada 2009-10, Inter Milan menjadi satu-satunya tim dari Italia yang meraih treble setelah memenangi tiga gelar sekaligus, yaitu: Seria A, Coppa Italia dan Liga Champions. Masih dalam tahun 2010 yang sama, Rafael Benítez menambah 2 gelar lagi untuk Inter, sehingga dalam tahun 2010 Inter memperoleh 5 gelar (quintuple), dengan memenangi lagi Piala Super Italia[33] dan Piala Dunia Antarklub FIFA.[34]
Menurut versi The Football Pantheon, Inter berada di posisi ke-8 sebagai tim paling sukses di dunia.[35]
Trofi yang dimenangkan
Nama | Periode | Trofi | Total | |||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Domestik | Internasional | |||||||
Se | Cp | Sc | EC/CL | UC | ICp/CWC | |||
![]() | 1909–1915 | |||||||
![]() | 1919–1922 | |||||||
![]() | 1929–1931 | |||||||
![]() | 1936–1938 | |||||||
![]() | 1938–1940 | |||||||
![]() | 1952–1955 | |||||||
![]() | 1960–1968, 1973 | |||||||
![]() | 1970–1973 | |||||||
![]() | 1977–1982 | |||||||
![]() | 1986–1991 | |||||||
![]() | 1994 | |||||||
![]() | 1997–1998 | |||||||
![]() | 2004–2008 | |||||||
![]() | 2008–2010 | |||||||
![]() | 2010 | |||||||
![]() | 2010–2011 | |||||||
Total | 1909– |
Pemain
Skuat tim utama
- Per 4 September 2015..[36]
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
|
|
Dipinjamkan
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
|
|
Pemain dengan hanya satu klub
Pemain | Negara | Posisi | Debut Inter | Terakhir |
---|---|---|---|---|
Piero Campelli | ![]() | Penjaga gawang | 30 Januari 1910 | 9 November 1924 |
Ermanno Aebi | ![]() | Penyerang | 10 April 1910 | 12 November 1922 |
Armando Castellazzi | ![]() | Gelandang | 24 Februari 1924 | 8 Maret 1936 |
Giacinto Facchetti | ![]() | Bek kiri | 3 Mei 1961 | 7 Mei 1978 |
Sandro Mazzola | ![]() | Gelandang menyerang, Penyerang dalam | 10 Juni 1961 | 8 November 1977 |
Giuseppe Bergomi | ![]() | Bek tengah, Bek kanan | 30 Januari 1980 | 23 Mei 1999 |
- Ermanno Aebi adalah "oriundo" (pemain naturalisasi) pertama yang bermain untuk tim nasional Italia pada 18 Januari 1920 melawan Prancis.
- Armando Castellazzi, menjabat pelatih Inter Milan pada musim 1936-1938 dan berhasil menjuarai Liga Italia pada tahun 1938 yang juga menobatkannya sebagai orang pertama yang berhasil menjuarai Liga Italia sebagai pemain dan pelatih.
- Giacinto Facchetti dari 19 Januari 2004 sampai kematiannya (4 September 2006), menjabat sebagai presiden Inter Milan.
- Sandro Mazzola menjabat direktur olahraga Inter Milan pada 1995-1999
Nomor yang dipensiunkan/diabadikan
No. | Nama pemain | Posisi | Karier |
---|---|---|---|
3 | ![]() | Bek kiri | 1960–1978 |
Staf teknik
Per 11 Juli 2013[37]
Posisi | Staf |
---|---|
Pelatih | ![]() |
Wakil pelatih | ![]() |
Asisten teknis | ![]() |
Asisten teknis | ![]() |
Pelatih kiper | ![]() |
Pelatih fitnes | ![]() |
Analis pertandingan | ![]() |
Kepala staff medis | ![]() |
Dokter | ![]() |
Pelatih rehabilitasi | ![]() |
Pelatih rehabilitasi | ![]() |
Fisioterapis | ![]() |
Fisioterapis | ![]() |
Fisioterapis | ![]() |
Staff rehabilitasi | ![]() |
Staff rehabilitasi | ![]() |
Direktur teknis | ![]() |
Direktur olahraga | ![]() |
Direktur pemasaran | ![]() |
Manajer tim | ![]() |
Direktur akdemi | ![]() |
Presiden dan manajer
Sejarah presidensial
|
|
|
Sejarah manajerial
Sejak pertama kali didirikan 59 pelatih telah melatih Inter Milan, pelatih pertama adalah Virgilio Fossati. Pelatih Yang paling lama melatih Inter Milan adalah Helenio Herrera, yang melatih selama 9 tahun (8 tahun berturut-turut). Helenio Herrera hingga saat ini masih tercatat sebagai pelatih tersukses dalam sejarah Inter Milan, dengan membawa Inter memenangkan 3 scudetto, 2 Piala Champions dan 2 piala Intercontinental.
José Mourinho adalah pelatih tersukses kedua dalam sejarah Inter Milan, ia melatih sejak 2 Juni 2008 hingga 29 Mei 2010. Pada musim pertama nya di Italiaia membawa Inter memenangkan gelar juara Serie A dan Piala Super Italia. Pada musim kedua ia membawa "La Beneamata" menorehkan sejarah sebagai klub Italia pertama yang meraih Treble.
Mulai musim 2010-11 Inter Milan dilatih oleh Rafael Benítez, menggantikan José Mourinho yang pindah ke Real Madrid. Pada masa kepelatihan Benítez Inter menjuarai Supercoppa Italiana dan sukses pula menjadi Juara FIFA Club World Cup. Tetapi di liga Serie A posisi Inter yang selalu menjadi juara sejak dari era Mancini dan Mourinho, hingga pertengahan musim harus terseok-seok hingga berada diposisi ke-7 klasemen seri A. Leonardo de Araújo yang pada musim sebelumnya melatih AC Milan akhirnya menggantikan posisi Rafael Benítez untuk melatih Inter Milan pada akhir Desember 2010.[38] Leonardo melatih hingga akhir musim 2010-11 dan sukses memberikan 1 trofi Coppa Italia.
Di bawah ini adalah daftar pelatih Inter Milan sejak tahun 1909 hingga sekarang.
|
|
Pemain terkenal
Pemain-pemain terkenal yang pernah memperkuat Inter Milan antara lain:
- Adriano Leite Ribeiro
- Alessandro Altobelli
- Alvaro Recoba
- Andrea Pirlo
- Andreas Brehme
- Angelo Domenghini
- Angelo Peruzzi
- Annibale Frossi
- Aristide Guarneri
- Armando Picchi
- Benito Lorenzi
- Christian Vieri
- Clarence Seedorf
- Corrado Aebi
- Cristian Chivu
- Davide Santon
- Douglas Maicon
- Dejan Stanković
- Dennis Bergkamp
- Diego Forlan
- Diego Milito
- Emre Belözoğlu
- Esteban Cambiasso
- Evaristo Beccalossi
- Faas Wilkes
- Fabio Cannavaro
- Francesco Toldo
- Gabriel Batistuta
- Giacinto Facchetti
- Gianfranco Bedin
- Gino Armano
- Giorgio Ghezzi
- Giorgos Karagounis
- Giovanni Ferrari
- Giuseppe Baresi
- Giuseppe Bergomi
- Giuseppe Meazza
- Goran Pandev
- Graziano Bini
- Hernan Crespo
- Herbert Prohaska
- Iván Córdoba
- Ivano Bordon
- Ivan Zamorano
- Javier Zanetti
- Juan Sebastian Veron
- Juergen Klinsmann
- Júlio César
- Julio Cruz
- Karl Heinz Rummenigge
- Kily Gonzales
- Laurent Blanc
- Lorenzo Buffon
- Lothar Matthäus
- Lúcio
- Luigi Cevenini
- Luís Figo
- Luis Jimenez
- Luis Suarez
- Marco Materazzi
- Marco Tardelli
- Mario Balotelli
- Matthias Sammer
- Nacka Skoglund
- Nicola Berti
- Obafemi Martins
- Patrick Vieira
- Paul Ince
- Pino Fossati
- Ramon Diaz
- Ricardo Quaresma
- Roberto Baggio
- Roberto Boninsegna
- Roberto Carlos
- Ronaldo
- Samuel Eto'o
- Sandro Mazzola
- Stefano Nyers
- Sukri Haras
- Tarcisio Burgnich
- Thiago Motta
- Virgilio Fossati
- Walter Zenga
- Wesley Sneijder
- Walter Samuel
- Youri Djorkaeff
- Zlatan Ibrahimovic
Prestasi
Domestik
- Juara (18) : 1909-10, 1919-20, 1929-30, 1937-38, 1939-40, 1952-53, 1953-54, 1962-63, 1964-65 1965-66, 1970-71, 1979-80, 1988-89, 2005-06[ket 1], 2006-07, 2007-08, 2008-09, 2009-10
- Runner-up (13) : 1932–33, 1933–34, 1934–35, 1940–41, 1948–49, 1950–51, 1961–62, 1963–64, 1966–67, 1969–70, 1992–93, 2002–03, 2010–11
- Juara (7) : 1938-39, 1977-78, 1981-82, 2004-05, 2005-06, 2009-10, 2010-2011
- Runner-up (6) : 1958–59, 1964–65, 1976–77, 1999–2000, 2006–07, 2007–08
- Juara (5) : 1989, 2005, 2006, 2008, 2010
- Runner-up (4) : 2000, 2007, 2009, 2011
Internasional
- Juara (3) : 1963-64, 1964-65, 2009-10
- Runner-up (2) : 1966–67, 1971–72
- Juara (3) : 1990-91, 1993-94, 1997-98
- Runner-up (1) : 1996–97
- Runner-up (1) : 2010
- Juara (2) : 1964, 1965,
- Juara (1) : 2010[39]
Gelar lainnya
- TIM Trophy[40][41] (8) : 2002 2003 2004 2005 2007 2010 2011 2012
- Copa Presidente De La Republica (1) : 1982
- Copa Santiago Bernabeu (2) : 1993 2001
- Copa Franz Beckenbauer (1) : 2008
- Coppa Dell'Amicizia Italo-Francese (1) : 1959
- Coppa Sky (Pisa)(1) : 2004
- Coppa Sky (1) : 2009
- Coppa Sud Tirol (2) : 2003 2005
- Memorial Giorgio Ghezzi (1) : 1992
- Memorial Luigi Campedelli (1) : 1993
- Mohamed V Trophy (1) : 1962
- Ahmed Dahlan Trophy (5) : 1939 1940 1941 1942 1943
- Piala Pirelli[42] (11) : 1996 1997 2000 2001 2002 2003 2006 2007 2008 2009[43] 2010[43]
- Torneo Natale Milano (1) : 1934
- Torneo Milano (1) : 1993
- Trofeo Valle D'Aosta (1) : 1998
- Trofeo Birra Moretti (3) : 2001 2002 2007
- Trofeo Ciudad De Vigo (1) : 1996
- Trofeo Ciudad de Palma (1) : 2006
- Trofeo Vincenzo Spagnolo (1) : 1998
- Triangolare Bolzano (1) : 2005
- Piala Mitropa[ket 2][44] (Runner-up) : 1933
Penghargaan Individual
Berikut adalah penghargaan yang diperoleh para pemain dan pelatih saat masih bermain/melatih untuk Inter Milan.
- 2002
Ronaldo
- 1997
Ronaldo
- 1991
Lothar Matthäus
- 1997
Ronaldo
- 1990
Lothar Matthäus
- 2002
Ronaldo
- 1997
Ronaldo
- 1990
Lothar Matthäus
- 2010
Samuel Eto'o
- 1997–98
Ronaldo
- 2009–10
Diego Milito
- 1998
Ronaldo
Italian Footballer of the Year[45]
- Guerin d'Oro
- 1987
Walter Zenga
- 1989
Andreas Brehme
- 1997
Gianluca Pagliuca
- 2002
Christian Vieri
- 1987
- Oscar del Calcio
- 1998
Ronaldo
- 1999
Christian Vieri
- 2008
Zlatan Ibrahimović
- 2009
Zlatan Ibrahimović
- 2010
Diego Milito
- 1998
African Footballer of the Year[46]
- 1996
Nwankwo Kanu
- 2010
Samuel Eto'o
- 2010
José Mourinho
Luigi Simoni 1997-1998
Roberto Mancini 2007-2008
José Mourinho 2010-2011[47]
Pencetak gol terbanyak
- Pencetak gol terbanyak di Piala Dunia
- 2002
Ronaldo (8 Gol)
- 2010
Wesley Sneijder (5 Gol)[48]
- 2002
- Pencetak gol terbanyak di Piala/Liga Champions
- 1964
Sandro Mazzola (7 Gol)
- 1964
- Pencetak gol terbanyak di Piala UEFA/Liga Europa
- 1994
Dennis Bergkamp (8 Gol)
- 1997
Maurizio Ganz (8 Gol)
- 1994
- Pencetak gol terbanyak di Piala Piala Winners UEFA
- 1979
Alessandro Altobelli (7 Gol)
- 1979
- Pencetak gol terbanyak di Italia/Serie A
- 1927
Anton Powolny (22 Gol)
- 1930
Giuseppe Meazza (31 Gol)
- 1936
Giuseppe Meazza (25 Gol)
- 1938
Giuseppe Meazza (20 Gol)
- 1949
István Nyers (26 Gol)
- 1959
Antonio Angelillo (33 Gol)
- 1965
Sandro Mazzola (17 Gol)
- 1971
Roberto Boninsegna (24 Gol)
- 1972
Roberto Boninsegna (22 Gol)
- 1989
Aldo Serena (22 Gol)
- 2003
Christian Vieri (24 Gol)
- 2009
Zlatan Ibrahimović (25 Gol)
- 1927
Kejuaraan Sepak Bola Eropa UEFA
![UEFA European Cup.svg](https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ee/UEFA_European_Cup.svg/20px-UEFA_European_Cup.svg.png)
Pemain yang memenangkan Kejuaraan Sepak Bola Eropa ketika bermain untuk Internazionale Milano.
Copa America
![UEFA European Cup.svg](https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ee/UEFA_European_Cup.svg/20px-UEFA_European_Cup.svg.png)
Pemain yang memenangkan Kejuaraan Sepak Bola Amerika latin ketika bermain untuk Internazionale Milano.
Olimpiade
![Olympic flag.svg](https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/a7/Olympic_flag.svg/40px-Olympic_flag.svg.png)
Pemain yang membawa Negaranya memenangkan Mendali Emas Olimpiade cabang Sepak Bola ketika memperkuat Inter Milan.
Pemasok Kostum dan Sponsor
Periode | Pemasok kostum | Sponsor |
---|---|---|
1979–1981 | Puma | |
1981/1982 | Inno-Hit | |
1982–1986 | Mecsport | Misura |
1986–1988 | Le Coq Sportif | |
1988–1991 | Uhlsport | |
1991/1992 | Umbro | FitGar |
1992–1995 | Fiorucci | |
1995–1998 | Pirelli | |
1998–2018 | Nike |
Rivalitas
Di Italia | Di luar Italia |
---|---|
![]() | ![]() ![]() |
![]() | ![]() ![]() |
![]() | ![]() ![]() |
![]() ![]() | |
![]() ![]() | |
![]() ![]() | |
![]() ![]() |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar