Selasa, 23 Februari 2016

Sejarah Bologna

Bologna 1909 adalah sebuah klub sepakbola yang berasal dari Italia. Klub ini bermarkas di kota Bologna, Emilia-Romagna. Bologna F.C 1909 terbentuk pada tahun 1909 dan masih eksis sampai sekarang.

Klub ini dijuluki rossoblù karena kostum utama mereka berwarna merah strip biru. Sampai saat ini, Bologna F.C telah menjuarai Liga Italia Serie A sebanyak 7 kali dan menjadi runner-up juga sebanyak 7 kali. Klub ini termasuk 6 klub tersukses di Liga Italia. Saat ini Bologna F.C bermarkas di stadion Renato Dall'Ara, yang berkapasitas 38 ribu penonton Bologna Football Club dibentuk oleh seorang pemain orkestra asal Austria, yaitu Emilio Arnstein. Emilio Arnstein sangat tertarik dengan olahraga sepakbola semenjak ia kuliah di Universitas Vienna dan Praga. Sebelumnya, ia dan saudaranya telah membentuk sebuah klub sepakbola di Austria yaitu Black Star F.C.

Bologna F.C didirikan pada tanggal 3 Oktober 1909, di sebuah kota di sebelah utara Italia, yaitu kota Bologna. Setelah resmi didirikan, Carlo Sandoni menjadi sponsor serta General Manager, Louis Rauch (orang Swiss) menjadi presiden, Guido Della Valle (seorang bangsawan) menjadi wakil presiden, Enrico Penaglia menjadi sekretaris, Sergio Lampronti menjadi kasir, dan Emilio Arnstein serta Leone Vicenzi ditunjuk sebagai anggota dewan Bologna F.C. Mereka semua diduga mengadopsi kostum kebanggaan Crystal Palace F.C (sebuah klub dari Inggris) yaitu merah strip biru, untuk dijadikan kostum utama Bologna F.C.

Pada tanggal 20 Maret 1910, Bologna F.C memainkan pertandingan pertamanya melawan Virtus (sebuah klub amatir di Kota Bologna) yang mengenakan kostum putih. Bologna F.C memenangkan pertandingan tersebut dengan skor 9-1. Pemain Bologna F.C yang bermain pada pertandingan itu adalah : Koch, Chiara, Pessarelli, Bragaglia, Guido Della Valle, Donati, Rauch, Bernabeu, Mezzano, dan Gradi.

Bologna tahun 1912

Awal musim resmi mereka dihabiskan di Liga Regional dengan Arrigo Gradi sebagai kapten tim. Bologna F.C memenangkan kompetisi tersebut dan berhak promosi ke sebuah Liga yang bernama Group Veneto-Emiliano. Mereka menjuarai 4 musim di liga tersebut dan tidak pernah berada di bawah peringkat kelima setiap Liga tersebut berakhir. Bologna F.C lalu berhak promosi ke Northern League (Liga Italia) sebelum akhirnya semua Liga sepakbola ditunda selama perang dunia pertama.

Setelah perang dunia pertama berakhir, Bologna F.C menjadi lebih sukses. Mereka masuk ke semifinal kompetisi sepakbola Liga Italia (waktu itu bernama Northern Italian) pada musim 1919-1920. Pada musim berikutnya, mereka sedikit lebih baik. Bologna F.C berhasil masuk ke final kompetisi tersebut sebelum akhirnya dikalahkan Pro-Vercelli dengan skor 2-1. Lagi-lagi, Bologna F.C menjadi runner-up pada musim 1923-1924, pada saat itu mereka dikalahkan Genoa CFC yang akhirnya menjadi juara pada musim itu.

Setelah gagal dalam lima musim berturut-turut, Bologna F.C akhirnya menjadi juara Liga Italia untuk pertama kalinya pada musim 1924-1925, dengan mengalahkan Genoa CFC. Berselang beberapa musim, Bologna F.C kembali menjadi juara Liga Italia untuk kedua kalinya, tepatnya pada musim 1928-1929. Pada musim tersebut, Bologna F.C membuat sejarah, mereka mendapatkan trofi Liga Italia (dengan sistem lama) untuk terakhir kalinya. Musim 1928-1929 adalah musim terakhir Liga Italia memakai sistem lamanya.

Sebelum perang dunia kedua dimulai, Bologna F.C berhasil menjuarai Liga Italia sebanyak 4 kali, yaitu pada musim 1935-1936, 1936-1937, 1938-1939, dan 1940-1941.

Setelah perang dunia kedua berakhir, klub ini kurang berhasil. Sepanjang tahun 1950-an sampai 1960-an, Bologna F.C hanya menduduki peringkat ke 4, 5, dan 6 pada akhir musim kompetisi, sampai pada akhirnya mereka berhasil kembali menjuarai Liga Italia pada musim 1963-1964. Sampai sekarang, musim itu adalah musim terkahir mereka menjuarai Liga Italia. Pada tahun 1970-an mereka menjuarai Piala Italia dua kali. Pada saat Bologna F.C menjuarai Piala Italia untuk kedua kalinya, mereka mengalahkan Palermo. Pertandingan tersebut berakhir dengan skor 1-1, sebelum akhirnya Bologna F.C memenangkan adu penalti dengan skor 4-3.

Pada musim 1981-1982, Bologna F.C terdegradasi dari Serie A ke Serie B bersama Cagliari dan Genoa. Pada musim 1983-1984, Bologna F.C kembali terdegradasi ke Serie C1. Pada musim berikutnya mereka akhirnya menjuarai Serie C1 dan berhak promosi ke Serie B. Mereka kembali ke Serie A pada musim 1988-1989, setelah berjuang di Serie B selama 4 tahun.

Ternyata mereka tidak bisa bertahan, pada tahun 1991 Bologna F.C kembali terdegradasi dari Serie A dan lagi-lagi terdegradasi ke Serie C1 pada tahun 1993. Klub ini kembali ke Serie A pada musim 1996. Dua tahun kemudian mereka berhasil masuk ke Piala UEFA setelah menjaurai Piala Intertoto. Pada musim 2004-2005, Bologna F.C kembali terdegradasi ke Serie B setelah kalah dari Parma di babak Play-off.

Walaupun kehilangan beberapa pemain kuncinya, Bologna F.C diharapkan bisa bermain bagus di Serie B musim 2005-2006. Namun, terlepas dari ambisi itu, Bologna F.C bermain buruk di awal musim, yang menyebabkan dipecatnya Renzo Ulivieri sebagai pelatih dan akhirnya digantikan oleh mantan bek Inter Milan, Andrea Mandorlini.

Saat itu, Giuseppe Gazzoni Frascara sebagai pemilik Bologna F.C menjual timnya kepada Alfredo Cazzola, seorang pengusaha lokal. Pada tanggal 5 Maret 2006, Mandorlini akhirnya dipecat karena tidak bisa memberikan hasil yang memuaskan bagi para pendukung Bologna F.C. Renzo Ulivieri kembali ditunjuk sebagai pelatih, setelah dipecat beberapa bulan sebelumnya. Bologna F.C mengakhiri Serie B musim 2005-2006 di peringkat ke 8. Pada musim berikutnya, tepatnya pada tanggal 14 April 2007, Ulivieri kembali dipecat karena bersitegang dengan pemilik klub, Alfredo Cazzola. Luca Cecconi (mantan asisten Ulivieri) ditunjuk sebagai caretaker klub ini. Pada akhir musim ini, Bologna F.C menempati peringkat ke 7.

Pada musim 2007-2008, Bologna F.C yang diarsiteki Daniele Arrigone, berhasil promosi otomatis (tanpa play-off) ke Serie A, setelah pada akhir musim kompetisi berada di posisi ke dua. Pada musim panas 2008, Presdiden klub, Cazzola berniat menjual klubnya kepada sebuah Konsorsium Amerika Serikat, yang pada akhirnya di batalkan karena adanya perselisihan antara petinggi-petinggi klub ini. Bologna F.C akhirnya dijual kepada grup lokal yang dipimpin oleh Francesca Menarini. Menarini menjadi presiden klub wanita kedua di pentas Serie A.

Serie A 2008-2009, dimulai dengan penampilan yang impresif dari Bologna F.C. Di stadion San Siro, mereka mengalahkan AC Milan dengan skor 2-1. Tetapi pada pertengahan musim, Bologna F.C bermain sangat buruk. Mereka kalah 8 kali dari 9 pertandingan.

Akhirnya, pelatih Daniele Arrigoni dipecat setelah kekalahan memalukan dari Cagliari dengan skor 5-1. Setelah itu, Siniša Mihajlović diangkat sebagai bos baru Rossoblu. Pada 14 April 2009, Giuseppe Papadopulo diangkat sebagai pelatih baru dan sukses mempertahankan Bologna F.C di pentas Serie A. Di musim 2009-2010, Bologna F.C telah berkompetisi di Liga Italia Serie A sebanyak 75 kali. Situs Resmi Resmi Bologna FC

sumber: http://galeri-sport.blogspot.co.id/2011/01/sejarah-bologna-fc.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar